Berkelana Ke Peradaban Tambora

Pada bulan April 1815, gunung Tambora meletus dan tercatat dalam sejarah sebagai letusan gunung terdahsyat di dunia. Prof. Heraldur Sirgudson dari Rhode Island University, USA menyebut Tambora sebagai “Pompeii Dari Timur". Pompeii adalah sebuah kawasan di Italia yang hancur luluh tertelan letusan dahsyat gunung Vesuvius  tahun 79 Masehi. Namun letusan Tambora dua kali lebih dahsyat dari Vesuvius. Temperatur awan panas (Wedus Gemble) tercatat 800 derajat.
Sementara Vesuvius mencapai 500 Derajat. Kini Prahara tersebut menyimpan berjuta kenangan yang terkubur bersama pasir letusannya. Berbagai temuan telah menjelaskan kepada kita yang hidup di abad ini tentang sebuah peradaban yang hilang. Disamping itu, sisa letusan Tambora kini menawarkan pesona alam yang menggugah minat para petualang untuk menjelajahinya.
Puncaknya yang dingin menawarkan pemandangan khas kawah gunung berapi dengan kalderanya sejauh 6 kilometer. Setiap Tahun masyarakat setempat bersama pencinta alam mendaki puncak Tambora antara bulan agustus dan september dan mengibarkan Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus. Disamping itu, krue Televisi swasta di tanah air juga telah melakukan pendakian ke kawasan Tambora ini.
Kini mata kembali tertuju pada gunung Tambora yang eksotik di hamparan pulau Sumbawa ini. Gunung yang tingginya 2820 meter di atas permukaan laut ini, sesungguhnya menyimpan catatan penting tentang peradaban masa lampau yang unik serta klenik. Ditemukannya berbagai artevak, bekas rumah, padi, perhiasan, kerangka manusia dan hewan dalam beberapa tahun terakhir menyingkap tabir peradaban yang telah tertimbun pasir sedalam 6 sampai 13 meter.
Kabar menggembirakan untuk masyarakat Tambora dan sekitarnya, mulai tahun 2010 Kota Terpadu Mandiri Tambora dimulai. Program lintas sektor tersebut menelan dana lebih kurang 1 triliun rupiah yang akan dikucurkan secara bertahap selama 5 tahun. Dan pada tahun ini, Pemerintah Pusat mengucurkan 50 milyar rupiah untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, dermaga, pasar, kantor KRM, sarana kesehatan dan lain-lain. Tambora harus terus berbenah menyongsong hari esok. Bisa jadi melalui program KTM yang multi sektor ini, penggalian artefak dan sisa-sisa peradaban Tambora akan dilakukan. Hal ini akan menguak tabir seperti apa peradaan Tambora di masa lalu. Semoga….

Related Post



0 komentar:

Post a Comment

 
Powered by La Ari